ARTIKEL KEMAGNETAN
ARTIKEL
KEMAGNETAN
A.
Pengertian
Magnet
Magnet
atau magnit adalah suatu objek yang memiliki suatu medan magnet. Kata Medan
magnet (magnit) berasal dari bahasa yunani
magnitis lithos yang berarti batu magnesia adalah nama dari suatu
wilayah diyunani yang berarti magnesia. Magnesia adalah nama dari sebuah wilayah diyunani pada masa lalu
yang kini bernama manisa (sekarang berada diwilayah turki) dimana terkandug
batu magnet yang ditemukan sejak Zaman
dulu diwilayah tersebut.
Pada
saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet.
Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap.
Magnet sekarang ini hampir semuanya adalah magnet buatan. Magnet selalu
memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north atau N) dan kutub selatan (sount
atau S) walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil
tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet
dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dibanding
yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam memiliki daya tarik yang
tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang memiliki
daya tarik yang rendah oleh magnet. Selain insenstas magnet menurut sistem metriks
pada satuan internasional(SI) adalah tesia dan SI unit untuk total fluks
magnetik adalah weber. 1 weber atau m2 =1 testia, yang memengaruhi satu meter
persegi.
Elektromagnetik
terbuat dari gulungan kawat yang bertindak sebagai magnet ketika arus listrik
melewatinya tetapi berhenti menjadi ketika tidak diberi arus listrik.
Seringkali kumparan melihat inti dari “lunak” bahan ferromagnetik seperti baja,
yang sangatmeningkatkan medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan. Keseluruhan
kekuatan magnet diukur dengan medan magnetik atau sebaliknya total fluks
magnetik yang yang dihasilkankekuatan medan magnet dalam satu material diukur
dengan M.
1.Jenis magnet tetap
Magnet
tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya
magnet ( berelektromagnetik)
Jika magnet tetap
selama in i yang diketahui terdapat
pada:
·
Magnet neodiniium merupakan magnet tetap
yang paling kuat. Magnet neodinium (juga dikenal sebagai NdefeB, NIB, atau
magnet NEO), merupakan sejenis magnet tahan jarang, terbuat dari campuran logam
neodymium.
·
Magnet samarium-cobalt. Salah satu dari
dua jenis magnet bumi yang langka, merupakan magnet permanen yang kuat yang
terbuat dari paduan samarium dan kobalt.
·
Magnet Keramik
·
Plastic Magnets
·
Magnet Alhico
2.Magnet
tidak tetap
Magnet buatan meliputi
hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.
Bentuk magnet buatan
antara lain:
·
Magnet U
·
Magnet Ladam
·
Magnet Batang
·
Magnet lingkaran
·
Magnet Jarum (kompas)
Cara
pembuatan magnet
Cara
pembuatan magnet antara lain:
·
Digosok dengan magnet lain secara
searah.
·
Induksi magnet.
·
Magnet ditetapkan pada selonoida(kumaran
kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri
arus listrik searah(DC).
Bahan
yang biasa dijadikan magnet adalah besi. Besi lebih mudah dijadikan magnet dari
pada baja. Tapi sifat kemagnetan besi lebih mudah hilang dari pada baja. Oleh
sebab itu, besi lebih sering digunakan untuk
membuat elektromagnet.
Cara
penghilangan magnetisme
Cara menghilangkan
sifat kemagnetan antara lain:
·
Dibakar
·
Dibanting-banting
·
Dipukul-pukul
·
Magnet diletakkan pada selonida(kumparan
kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri
arus listrik bolak-balik(AC)
(WIKIPEDIA)
Magnet
adalah benda yang dapat menarik suatu benda tertentu misalnya besi atau baja
yang ada di dekatnya. Setiap magnet terdiri atas dua bagian yang mempunyai daya
tarik terbesar. Pada magnet batang, daya tarik terbesar terdapat pada
ujung-ujung magnet tersebut. Bagian magnet yang daya tariknya terbesar disebut
kutub magnet. Oleh karena itu, setiap magnet mempunyai dua buah kutub yaitu
kutub utara dan kutub selatan. Apabila kutub utara dengan kutub selatan
didekatkan akan tarik-menarik, sedangkan kutub utara apabila didekatkan dengan
kutub utara akan tolak-menolak. Kutub selatan apabila didekatkan dengan kutub
selatan akan terjadi tolak-menolak. Atau dengan kata lain kutub senama
tolak-menolak, tidak senama tarik-menarik
Sifat
kemagnetan suatu benda digolongkan menjadi dua golongan yaitu benda magnetik
dan benda nonmagnetik. Benda magnetik yaitu benda-benda yang dapat ditarik oleh
magnet sedangkan benda nonmagnetik yaitu benda-benda yang tidak dapat ditarik
olehmagnet. Di dalam percobaan yang lebih teliti diperoleh penggolongan benda
yang terdiri atas ferromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik. Ferromagnetik
adalah benda yang ditarik kuat oleh magnet dan paramagnetik adalah benda yang
ditarik lemah oleh magnetsedangkan diamagnetik adalah benda yang tidak
dipengaruhi oleh magnet, contoh benda ferromagnetik antara lain besi, baja,
nikel, kobalt dan berbagai logam campuran yang lain. Sedangkan contoh benda
diamagnetik adalah bismut dan timah, aluminium, serta stainless (Ganawati,
2012).
Suatu
magnet (misalnya magnet batang) akan menimbulkan medan magnet di sekitarnya.
Arah garis magnetik (B)adalah dari kutub utara (U)menuju kutub selatan (S) Yang
dimaksud medan magnet ialah suatu daerah yang masih dipengaruhi oleh magnet.
Semakin jauh kita berada dari magnet, semakin cepat gaya magnet tersebut
menghilang. Dengan kata lain berbanding terbalik dengan kuadrat dari jaraknya.
Untuk menyatakan adanya medan magnetselalu bergantung pada garis gaya. Semakin
rapat garis gaya ini berarti semakin besar medan magnetnya(Daryanto, 2004).
Adanya
medan magnet di dalam ruang dapat ditunjukkan dengan mengamati pengaruh yang
ditimbulkan yaitu:
1. Bila di dalam ruang tersebut
ditempatkan benda magnetik maka benda tersebut mengalami gaya.
2. Bila di ruang tersebut terdapat
partikel bermuatan, maka partikeltersebut mengalami gaya.
Medan
magnet merupakan besaran vektor,adapun kuat atau lemahnya medan magnet tersebut
dipengaruhi oleh intensitas magnetik (π»⃗⃗)
dan induksi magnetik (π΅⃗),
hubungan antara intensitas magnetik dan induksi magnetik adalah sebagai berikut
:
⃗=ΞΌo π»⃗⃗
Di
mana:π΅⃗= induksi
magnetik, satuan dalam SI = Weber/m2atau Teslaπ»⃗⃗= intensitas magnetik (Watt/m2)ΞΌo=
permeabilitas = 4Οx 10-7Wb/A.m (udara)Sebagai contohnya pada selembar kertas
atau di atas sebuah pelat gelas kita taburkan serbuk besi. Jika di sebelah pelat
tadi ditempatkan sebuah magnet, maka serbuk besi tadi akan mendapat pengaruh
medan magnet yang selanjutnya membentuk garis-garis gaya magnet(spektrum
magnet). Dalam teori kemagnetan lukisan ini disebut spektrum magnet (Suryatmo,
1995).
B.
Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus
Medan
magnet adalah daerah di sekitar magnet yang masih merasakan adanya gaya magnet.
Jika sebatang magnet diletakkan dalam suatu ruang, maka terjadi perubahan dalam
ruang ini yaitu dalam setiap titik dalam ruang akan terdapat medan magnetik.
Arah medan magnetik di suatu titik didefinisikan sebagai arah yang ditunjukkan
oleh kutub utara jarum kompas ketika ditempatkan pada titik tersebut.Pada tahun
1820, seorang profesor Denmark, Hans Christian Oersted (1777-1851) melalui
suatu percobaan menemukan bahwa arus listrik (muatan yang bergerak) dapat
menimbulkan medan magnetik. Penemuan Oersted ini telah membuka wawasan baru
mengenai hubungan listrik dan magnet, yaitu bahwa suatu muatan listrik dapat
berinteraksi dengan magnet ketika muatan itu bergerak. Penemuan ini
membangkitkan kembali teori tentang “muatan” magnet, yaitu bahwa magnet terdiri
dari muatan listrik. Ampere mengusulkan bahwa sesungguhnya batang magnet yang
statis (diam) itu terdiri dari muatan-muatan listrik yang senantiasa bergerak
Selanjutnya
dari hasil percobaan menggunakan kompas, dapat diketahui bahwa medan magnet
melingkar disekitar kawat berarus dengan arah yang dapat kita tentukan dengan
aturan tangan kanan. Caranya adalah, dengan menggenggam sebuah kawat
menggunakan tangan kanan sedemikian rupa sehingga ibu jari diibaratkan menunjuk
arah arus. Arah putaran genggaman keempat jari menunjukkan arahmedan magnet.
Secara matematis, kuat medan magnet disuatu titik di sekitar kawat berarus
listrik dapat dihitung dengan persamaan :
π΅π=ππΌπ
Di mana : k = 2x
10-7NA-2π΅π=
Induksi magnetik pada titik r (Wb/m2 =T)I = Kuat arus listrik (Ampere)r = Jarak
dari arus listrik (Meter)
C.
Solenoida
Solenoida
merupakan lilitan kawat yang dibentuk secara spiral sehingga berbentuk
silinder. Dalam ilmu fisika dijelaskan bahwa setiap kawat konduktor yang
dialiri oleh arus listrik maka akan menimbulkan medan magnet di sekitar kawat
tersebut. Sama halnya yang terjadi ketika sebuah solenoida dialiri arus listrik
maka akan menghasilkan medan magnet. Arah medan magnet yang ditimbulkan
tergantung pada arah arus yang di alirkan. Arah medan magnet dapat ditentukan
melalui kaidah tangan kanan.Medan magnet yang terdapat di dalam solenoida
merupakan penjumlahan vektor.Semakin banyak jumah lilitan maka semakin banyak
medan magnet yang ditimbulkan. Arah arus listrik yang dialirkan pada kawat
solenoida menentukan arah medan magnetnya, cara menentukan arah medan magnet pada
solenoida dapat menggunakan kaidah tangan kanan.
Besarnya
medan magnet pada titik O solenoidadapat dihitungmenggunakan persamaan sebagai
berikut
π΅π=πππΌππΏ
Di
mana :Bo= medan magnet pada pusat solenoida (Tesla)ΞΌo= permeabilitas ruang
udara= 4Οx 10-7Wb/A.mI= kuat arus listrik (Ampere)N= jumlah lilitan dalam
solenoidaL= panjang solenoida (Meter)Sedangkan besarnya medan magnet pada titik
Psolenoidadapat dihitungmenggunakan persamaan :
π΅π=12πππΌππΏ
Di
mana :Bp= medan magnet pada ujungsolenoida (Tesla)ΞΌo= permeabilitas ruang
hampa= 4Οx 10-7Wb/A.m (udara)I= kuat arus listrik dalam ampere (Ampere)N=
jumlah lilitan dalam solenoidaL= panjang solenoida dalam meter (Meter)
D. Medan Elektromagnetik
Medan
magnet, medan listrik dan medan elektromegnetik terjadi karena pergerakan arus
listrik, sedangkan listrik statis hanya menghasilkan medan listrik. Selain itu,
perubahan medan magnet juga dapat menghasilkan medan listrik. Medan magnet yang
bergerak dapat menginduksi arus listrik bolak-balik (AC) dan sebaliknya arus
listrik ini juga dapat menghasilkan medan magnet. Interaksi antara medan magnet
dan medan listrik tersebut menghasilkan medan elektromagnetik.
Jadi,
medan elektromagnetik dihasilkan oleh medan listrik dan medan magnet. Medan
elektrokmagnetik dapat dihasilkan dari arus bolak-balik (AC). Medan listrik
dihasilkan oleh muatan listrik yang muncul ketika potensial listrik muncul dan
menginduksi arus listrik. Medan elektromagnetik dapat dibedakan berdasarkan
frekuensi :
1.Extremely
Low Frequency50 Hz -60 Hz, sumbernya antara lain aliran listrik pada kabel dan
peralatan elektronik.
2.Extremely
Medium Frequency0 Hz -300 Hz, sumbernya antara lain medan elektromagnetik alam,
MRI, elektro industrial.
3.Radio
Frequency100 kHz –300 GHz, sumbernya antara lain gelombang TV, radio dan
microwave oven.4.Intermediate Frequency300 Hz –300 GHz, sumbernya antara lain
detektor metal, hands free.
Medan
listrik berasal dari tegangan listrik dan dapat dihasilkan walaupun tidak
terdapat tidak ada aliran listrik sehingga medan listrik tetap ada walaupun
listrik dalam keadaan mati. Kekuatan medan listrik diukur berdasarkan satuan
volt per ampere. Kekuatan medan listrik semakin lemah bila semakin jauh dari
sumbernya dan kebanyakan material bangunan dapat menahan medan listrik dalam
kekuatan tertentu. (Cheria, 2009).
Nama : Haerul rahmat
Nim :19220008
Jurusan:Teknik
Elektro