Isolator Padat
Pegertian Isolator
Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa atau
sulit melakukan perpindahan muatan listrik. Dalam bahan isolator valensi
elektronnya terikat
kuat pada atom-atomnya. Bahan-bahan ini dipergunakan dalam alat-alat
elektronika sebagai isolator, atau penghambat mengalirnya arus listrik.
Isolator berguna pula sebagai penopang beban atau pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya arus mengalir ke luar atau atara konduktor.
Kenapa tidak dapat menghantarkan
arus listrik ?
“ karena dalam bahan yang bersifat isolator seluruh lintasan
elektronnya memiliki ikatan yang kuat dengan intinya atau dengan kata lain pada
bahan isolator tidak mempunyai elektron bebas sehingga walau diberi tegangan
listrik tidak akan membuat elektron - elektronnya bergerak ”
Bahan-bahan Isolator
Bahan - bahan yang bersifat isolator ialah bahan - bahan
yang bersifat menghambat arus listrik bila dihubungkan dengan sumber tegangan.
Bahan isolator terbagi atas bahan isolator yang cair, gas dan padat. Contoh macam-macam bahan isolator antara lain
sebagai berikut :
· Bahan isolasi cair merupakan salah satu bahan listrik
yang sering digunakan oleh masyarakat. Yang
perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat mulai sekarang ini adalah
meningkatkan pengetahuan mengenai bahan isolasi cair dan melestarikan
bahan-bahan anorganik maupun organik sebagai bahan dasar pembuat bahan
isolasi cair contohnya adalah minyak transformator dll.
· Bahan isolator gas adalah bahan penyekat yang
berbentuk gas yang mana contohnya adalah udara, hydrogen dll.
· Bahan isolator padat adalah bahan isolator yang di
bentuk dari bahan yang padat, yang mana bahan tersebut tidak dapat
menghantarkan arus listrik contoh, karet, kayu, kaca dll.
Sifat-sifat bahan Isolator
1). Sifat Kelistrikan
isolator
Bahan
penyekat mempunyai tahanan listrik yang besar. Penyekat listrik ditujukan untuk
mencegah terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua penghantar yang berbeda
potensial atau untuk mencegah loncatan listrik ketanah. Kebocoran arus listrik
harus dibatasi sekecil-kecilnya (tidak melampui batas yang telah ditentukan
oleh peraturan yang berlaku).
2).
Sifat Mekanis isolator
Mengingat
luasnya pemakaian bahan penyekat, maka dipertimbangkan kekuatan struktur
bahannya. Dengan demikian, dapat dibatasi hal-hal penyebab kerusakan
dikarenakan kesalahan pemakaiannya. Misal diperlukan bahan yang tahan tarikan,
maka kita harus menggunakan bahan dari kain daripada kertas. Bahan kain lebih
kuat terhadap tarikan daripada bahan kertas.
3).
Sifat Termis isolator
Panas
yang ditimbulkan dari dalam oleh arus listrik atau oleh arus gaya magnet,
berpengaruh terhadap kekuatan bahan penyekat. Demikian panas yang berasal dari luar
(alam sekitar). Dalam hal ini, kalau panas yang ditimbulkan cukup tinggi, maka
penyekat yang digunakan harus tepat. Adanya panas juga harus dipertimbangkan,
agar tidak merusak bahan penyekat yang digunakan.
4). Sifat
Kimia isolator
Panas
yang tinggi yang diterima oleh bahan penyekat dapat mengakibatkan perubahan
susunan bahan kimia . Demikian juga pengaruh adanya kelembaban udara, basah
yang ada di sekitar bahan penyekat. Jika kelembaban tidak dapat dihindari,
haruslah dipilih bahan penyekat yang tahan terhadap air. Demikian juga adanya
zat-zat lain dapat merusak struktur kimia bahan. Mengingat adanya
bermacam-macam asal, sifat dan ciri bahan penyekat, maka untuk memudahkan kita
dalam memilih untuk aplikasi dalam kelistrikan, kita akan membagi bahan penyekat
berdasar kelompoknya. Pembagian kelompok bahan penyekat adalah sebagai berikut:
a).
Bahan tambang (batu pualam, asbes, mika, dan sebagainya)
b).
Bahan berserat (benang, kain, kertas, prespon, kayu, dan sebagainya)
c).
Gelas dan keramik
d).
Plastic
e).
Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya
f).
Bahan yang dipadatkan.
Sesuai
dengan penggunaanya bahan tahanan haruslah memiliki tahanan jenis yang tinggi,
koefisien temperatur yang tinggi, dan memiliki daya elektro-motoris termo yang
kecil. Pada penggunaan yang membutuhkan daya tahan panas tinggi, bahan tahanan
harus dipilih yang memiliki titik cair yang tinggi, selain itu bahan tahanan.
pada keadaan panas yang tinggi tidak mudah dioksidir sehingga menjadi berkarat.
Pembagian bahan Isolator yang
bersifat padat
1. Bahan Tambang
Bahan tambang
adalah bahan yang berasal dan terdapat dari penggalian dalam tanah dalam bentuk
bijih (seperti besi, seng, bongkahan batu : pualam, batu tulis, dll.) yang
harus diproses dahulu untuk mendapatkan bahan yang dikehendaki. Beberapa macam
bahan tambang tersebut antara lain :
Gambar. Batu Kapur |
· Batu pualam, yaitu batu
kapur (CaCo3) atau dolomit merupakan bongkahan batu besar yang dipotong-potong
menjadi lempengan tebal dengan ukuran tertentu.
· Asbes, yaitu bahan berserat,
tidak kuat dan mudah putus, dan sebenarnya kuat baik digunakan untuk isolator listrik.
Gambar. Asbes |
· Mika, yaitu mempunyai
sifat-sifat teknis yang baik, sehingga banyak digunakan sebagai bahan isolator.
Gambar. Mika |
2. Bahan Berserat
Bahan dasar
yang dipergunakan untuk bahan berserat berasal dari tiga macam, yaitu
tumbuh-tumbuhan, binatang, dan bahan tiruan (sintetis). Sebenarnya bahan ini
kurang baik sebagai bahan isolator listrik karena sifatnya sangat menyerap
cairan, sedangkan cairan itu dapat merusak isolator yang menyebabkan daya
sekatnya menurun. Tetapi karena faktor-faktor lain seperti : bahan berlimpah
sehingga murah harganya; daya mekanisnya cukup kuat dan fleksibel; dan dengan
disusun berlapis lapis dan dicampur dengan zat-zat tertentu untuk meningkatkan
daya sekat, daya mekanis dan daya tahan panas, sehingga bahan berserat ini
banyak dipakai sebagai isolator listrik.
Beberapa bahan
yang termasuk bahan berserat, antara lain :
· Benang
Gambar. Benang |
Benang merupakan hasil pemintalan pertama dari sebuah
kapas yang berserat cukup panjang, setelah biji-bijinya yang menempel
dipisahkan terlebih dahulu. Dari kumpulan benang ini dapat dibuat tali, pita,
dan kain tenun, yang selanjutnya disebut dengan tekstil. Dalam bidang
kelistrikan banyak digunakan sebagai isolator kawat. Pemakaian benang banyak
dipakai untuk isolator kawat halus
yang digunakan dalam pembuatan pesawat-pesawat cermat seperti pengukuran
listrik. Sekarang banyak digunakan benang sintetis dari bahan plastik, gelas,
dan sebagainya karena lebih kuat dan tahan panas.
· Tekstil
Gambar. Tekstil |
Dengan menenun benang menjadi tekstil (pita dan kain
dengan berbagai macam corak, ukuran dan kualitas) maksudnya adalah untuk
memperoleh isolator yang lebih baik, yaitu pertama lebih kuat, dan kedua dalam
beberapa hal mempermudah teknis pelaksanaan (membalut lilitan isolator kawat).
Selain tekstil dari kapas, ada juga dari serat tumbuh-tumbuhan yang dikenal
dengan nama lena (linnen).
Gambar. Linnen |
Bahan ini lebih kuat daripada kertas. Pada tekstil ini ada yang terbuat dari bahan
tiruan (sintetis), dimana bahan ini digunakan dalam bidang kelistrikan
sebagai isolator kawat-kawat lilitan mesin listrik, pengikat, dan sebagainya.
Karena sifat tekstil ini dapat menyerap cairan, maka untuk memperbaiki daya
sekatnya dilapisi atau dicelup ke dalam cairan lak isolator.
· Kertas
Gambar. Kertas |
Bahan dasar kertas adalah selulosa, dimana bahan ini
adalah zat sel tumbuh-tumbuhan yang terdapat antara kulit dan batangnya.
Selulosa ini berserat, fleksibel, lunak dan menyerap air, sedangkan bahan
pembuat kertasnya diambil dari kayu, merang, rami, majun (sisa bahan tekstil),
dan lain-lain. Kertas yang terlalu kering atau lembab, kekuatan isolatornya
berkurang karena kertas sangat menyerap cairan, sehingga untuk mengatasinya
kertas dilapisi lak isolator. Penggunaan kertas untuk isolator selain sebagai
pembalut lilitan kawat dan kumparan, juga untuk isolator kabel dan kondensator
kertas. Untuk memenuhi tebal yang diharapkan kertas dibuat berlapis -lapis.
· Kayu
Gambar. Kayu |
Pada tahun-tahun yang silam, kayu banyak digunakan
sebagai isolator misalnya untuk tiang listrik, karena terdapat dimana-mana dan
harganya murah. Sekarang kayu banyak terdesak oleh besi, beton, dan bahan
sintetis. Kelebihan kayu adalah kekuatan mekanisnya cukup tinggi tergantung
dari macam dan kerasnya kayu, tetapi kelemahannya adalah menyerap air, dapat
rusak karena hama dan penyakit serangga sehingga mudah rapuh. Supaya daya tahan
lama, maka kayu harus diawetkan lebih dahulu.
3. Gelas dan Keramik
· Gelas
Gambar. Isolator Gelas |
Gelar merupakan isolator yang baik untuk arus listrik,
tetapi kekuatan mekanisnya kecil dan sangat rapuh tidak seperti bahan keramik.
Pemakaian dalam teknik listrik antara lain untuk pembuatan bola lampu pijar,
termometer-kontak (untuk mengontrol suhu tertentu suatu tenpat seperti tempat
penetasan telur), dan lain-lain. Untuk hiasan penerangan listrik banyak dipakai
ornamen kaca yang dibuat dari kaca susu, kaca kabur (matglas) dan kaca opal,
yang dalam perdagangan terdapat bermacam-macam bahan gelas seperti gelas
kristal, gelas kali, gelas natron, dan gelas flint. Bahan baku
pembuatan gelas adalah kuarsa dan kapur yang dicairkan bersama-sama dengan
bahan lainnya. Paduan kuarsa dengan oksida timbel menghasilkan gelas kristal,
bahan baku ditambah dengan potas menghasilkan gelas kali, dan penambahan soda
menghasilkan gelas natron. Pengerjaan bahan baku di atas biasanya dipanaskan sampai
+ 20000C, sehingga menjadi encer dan baru dikerjakan.
· Keramik
Gambar. Isolator Keramik |
Keramik didapat dari bahan galian dengan melalui proses
pemanasan, kemudian dijadikan barang keramik, seperti cangkir teko, dalam
teknik listrik digunakan untuk isolator loceng dan mantal. Keramik yang
digunakan untuk keperluan teknik listrik harus mempunyai daya sekat yang besar
dan dapat menahan gaya mekanis yang besar seperti porselin dan steatit. Bahan
isolator dari porselin seperti: isolator lonceng, isolator mantel, isolator
cincin, isolator tegangan tinggi, sekering pipa porselin, dan lain-lain.
Sedangkan bahan isolator terbuat dari steatit, antara lain: sakelar, kontak
tusuk, manik-manik isolator kawat penghubung yang dapat melentur (fleksibel)
dan letaknya berdekatan dengan alat pemanas listrik, untuk pembuatan bumbung
penerus (tube), pena-kontak -baut, badan alat-alat pemanas seperti kompor
listrik, seterika, dan lain-lain.
4. Plastik
Plastik merupakan paduan dari dua bahan yaitu bahan
perekat (seperti damar atau resin) dan bitumin dengan bahan pengisi serbuk
batu, serbuk kayu dan katun. Menurut paduannya, ada bermacam-macam bahan
plastik, diantaranya bakelit. Ada dua jenis plastik yang perlu kita
ketahui, yaitu:
· Thermoplastik. Bahan ini pada suhu 600C sudah menjadi lunak, dan
pemanasan sampai mencair tidak merubah struktur kimiawi
· Thermosetting
plastik. Bahan ini
setelah mengalami proses pencairan dan cicetak menjadi barang akan mengalami
perubahan struktur kimiawi, hingga tidak dapat lunak lagi walaupun dipanaskan.
Beberapa bahan pengisi paduan dalam pembuatan plastik selain yang telah
disebutkan di atas, antara lain : mika, alpha selulosa, kain kapas, kertas,
asbes, grafit, karbon, dan kanvas.
Gambar. Pipa PVC |
Polivinilklorida atau PVC adalah hasil polimerisasi dari
vinilklorida H2C = CHCl. Pada proses polimerisasi, ikatan ganda yang melekat
pada molekul vinilklorida diubah menjadi ikatan tunggal. Ikatan yang bebas
kemudian mengikat molekul-molekul vinilklorida lain sehingga timbul
molekul-molekul makro panjang, yaitu PVC. Pada suhu kamar
PVC ini keras dan rapuh, dan supaya dapat digunakan sebagai bahan isolasi
kabel. Salah satu kelemahan kompon PVC akibat digunakan
bahan pelunak adalah ketahanan terhadap tekanan, yaitu kalau ditekan cukup lama
dan cukup kuat kompon PVC tidak dapat pulih dan makin tinggi suhunya makin
kurang ketahanan terhadap tekanan tersebut. Umumnya kompon PVC hanya dapat
digunakan sampai suhu 1050C terus menerus.
6. Karet
· Karet
Karet merupakan bahan penting untuk isolator dalam teknik
listrik yang terbuat dari getah bermacam-macam pohon karet, salah satu
diantaranya : Hevea Braziliensis yang menghasilkan karet terbanyak dengan
kualitas tinggi. Proses penyampuran karet kasar dengan belerang dan bahan
tambahan lainnya disebut vulkanisasi. Untuk mendapatkan vulkanisasi yang
baik dengan cara pemanasan uap, karena tekanan uap dapat mencegah terjadinya
pori dalam masa yang divulkanisir, sedang pemanasannya dapat berjalan teratur.
Pita isolator ini
dapat dipakai untuk menyekat tempat sambungan kawat, ujung kabel nadi dan batu
mahkota, serta dalam industri mobil. Dalam teknik listrik karet sebagai
isolator hantaran listrik, sepatu kabel, perkakas pemasangan instakasi kistrik,
dll.
Sumber :
https://www.google.com
Hardianto
Jl. Wr.Supratman No.32 Blitar
Jawa Timur (Indonesia) +6285736119392
Jawa Timur (Indonesia) +6285736119392
Mahasiswa Universitas Gajayana Malang (UNIGA)
Bekerja di, PT PLN (Persero) Dist. Jawa Timur