-->
IKLAN PANJANG ATAS WRAPPER

MAGNET


PROGRAM STUDI TEHNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEHNIK DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS GAJAYANA
2019

A.  SEJARAH MAGNET

Magnet atau magnit adalah suatu objek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Setelah mengamati berbagai kejadian/ fenomena, ternyata kemampuan magnetit (magnet) untuk menarik besi yang terkuat berda pada dua bagian ujungnya. Oleh kerena itu, kedua ujung tersebut kemudian diberi nama kutub magnet. Jika sebuah magnetit tersebut digantung (katakanlah dengan sebuah tali), maka kedua ujungnya akan berhadap ke arah utara dan selatan. Oleh karena itu, masing-masing dari kedua ujung tersebut diberi nama kutub utara magnet dan kutub selatan magnet.
Penggunaan magnet dalam kehidupan manusia sudah dilakukan oleh bangsa Cina sejak 4500 tahun yang lalu. Mereka menggunakan magnet sebagai petunjuk arah (sekarang kita mengenalnya sebagai kompas). Pada waktu itu kompas dibuat dengan cara “mengambangkan” (mengapungkan) jarum bermagnet di atas permukaan air. Karena pada saat itu perdagangan antarbangsa semakin berkembang, pada tahun 950M penggunaan magnet sebagai petunjuk arah dikenal oleh bangsa Eropa.

B.  PENGERTIAN MAGNET

Magnet adalah suatu kemampuan sebuah benda untuk menarik suatu benda-benda lain yang berada disekitarnya. Magnet juga bisa dibuat dari sebuah bahan besi, baja, dan campuran logam lainnya.Di perkirakan orang Cina merupakan yang pertama kali memanfaatkan sebuah batu magnet ini sebagai kompas, baik di darat ataupun di laut. Sampai dengan sekarang, magnet banyak dimanfaatkan untuk suatu perangkat elektronik,misalnya seperti bel listrik, telepon, dan mikrofon.

C.  PENGERTIAN MEDAN MAGNET

Medan magnet adalah daerah disekitar magnet yang masih merasakan adanya gaya magnet. Jika sebatang magnet diletakkan dalam suatu ruang, maka terjadi perubahan dalam ruang ini yaitu dalam setiap titik dalam ruang akan terdapat medan magnetik. Arah medan magnetik di suatu titik didefenisikan sebagai arah yang ditunjukkan oleh kutub utara jarum kompas ketika ditempatkan pada titik tersebut.

D.  INDUKSI MAGNET

Pada suatu titik ada medan magnet bila muatan yang bergerak pada titik tersebut mengalami gaya magnet. Medan magnet ini dikenal juga sebagai induksi magnet. Induksi magnet dapat dilukiskan sebagai garisgaris yang arah singgungnya pada setiap titik menunjukkan arah vektor induksi magnet di titik-titik tersebut.Banyaknya garis-garis induksi magnet yang melalui satuan luas bidang dinyatakan sebagai besar induksi magnet di titik tersebut. Banyaknya garis-garis induksi magnet dinamakan fluks magnet  sedang banyaknya garis-garis induksi magnet persatuan luas dinamakanrapat fluks magnet(B).
Dalam sistem MKS, satuan fluks magnet adalah weber (W) atauTesla m2, sedang satuan rapat influks magnet adalah weber/m2 (W/m2) atau dikenal dengan Tesla (T). Untuk sistem CGS satuan fluks magnet adalah Maxwell (M), sedang satuan rapat fluks magnet adalah Maxwell/cm2 (M/cm2). Satuan Maxwell/cm2 disebut juga dengan nama Gauss (G). Hubungan satuan sistem MKS dan sistem CGS adalah 1 T = 104 G.

E.     GAMBAR MAGNETIK DAN NON MAGNETIK

Benda  dapat digolongkan berdasarkan   sifatnya. Kemampuan suatu benda menarik benda lain yang berada di dekatnya   disebut   kemagnetan.  Berdasarkan  kemampuan   benda menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda  bukan  magnet. Namun,  tidak  semua  benda logam yang  berada  di dekat magnet dapat ditarik. Oleh karena itu sifat kemagnetan benda dapat digolongkan menjadi :

1) Diamagnet

Diamagnet merupakan sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet ketika dikenai medan magnet. Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak. Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan pengecualian superkonduktor yang memiliki kekuatan magnet yang kuat.
           Diamagnet, yaitu bahan yang sulit untuk menyalurkan garis-garis gaya magnit (ggm).
           Permeabilitasnya lebih kecil dari 1 (satu) dan tidak mempunyai dua kutub
           Contoh bahan ini antara lain : Bi (bismut), Cu (tembaga), Au (emas), Al2O3, NiSO4, dan lain-lain.

2)         Ferromagnetik

Ferromagnetik adalah sebuah fenomena dimana sebuah material dapat mengalami magnetisasi secara spontan, dan merupakan satu dari bentuk kemagnetan yang paling kuat. Fenomena inilah yang dapat menjelaskan kelakuan magnet yang kita jumpai sehari-hari. Ferromagnetik dan Ferrimagnetik merupakan dasar untuk menjelaskan fenomena magnet permanen.
           Ferrimagnetik (ferrit), yaitu suatu bahan yang mampu digunakan untuk peralatan dengan frekuensi tinggi disamping arus eddy yang terjadi kecil.
           Rumus bahan ferrimagnetik adalah MO, Fe2O3 (M : logam bervalensi 2 yaitu : Mn, Mg, Ni, Cu, Co, Zn, Cd). Contohnya : ferrit ( NiO), seng ( ZnO), dan nikel (Fe2O3)

3)         Paramagnetik

Paramagneti adalah suatu bentuk magnetisme yang hanya terjadi karena adanya medan magnet eksternal. Material paramagnetik tertarik oleh medan magnet, dan karenanya memiliki permeabilitas magnetis relatif lebih besar dari satu (atau, dengan kata lain, suseptibilitas magnetik positif).Meskipun demikian, tidak seperti ferromagnet yang juga tertarik oleh medan magnet, paramagnet tidak mempertahankan magnetismenya sewaktu medan magnet eksternal tak lagi diterapkan.
           Paramagnetik, yaitu bahan yang dapat menyalurkan ggm tetapi tidak banyak.
           Permeabilitasnya sedikit lebih besar dari 1 (satu), dan susunan dwikutubnya tidak beraturan.
           Contoh bahan ini diantaranya : Al (alumunium), FeSO4, FeCl2, Mo(molibdenum), W (wolfram), Ta (tantalum), Pt (platina), dan Ag (perak).
Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet.Benda itu ada yang  mudah  dan  ada  yang  sulit  dijadikan magnet.  Baja  sulit  untuk dibuat  magnet, tetapi  setelah  menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang.Oleh karena itu, baja digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet  sifat kemagnetannya  mudah  hilang. Oleh  karena  itu,  besi digunakan untuk membuat magnet sementara.

F. KUTUB-KUTUB MAGNET

Kutub-kutub magnet adalah bagian ujung magnet yang memiliki kekuatan paling besar untuk menarik partikel besi dibandingkan bagian magnet yang lain. Setiap magnet memiliki dua buah kutub, yaitu kutub selatan dan kutub utara. Garis lurus yang menghubungkan kedua kutub ini disebut sumbu magnet. Jika kita menggantungkan sebuah magnet dan mendiamkannya, arah memanjang magnet selalu mengarah ke arah utara-selatan. Sementara itu, jika sebuah. magnet dipotong, maka setiap potongan tersebut akan tetap memiliki dua kutub dan menjadi sebuah magnet yang baru. satu magnet akan berputar dan memberikan kutub yang berlawanan jenis untuk menyatu dengan kutub yang lain.
Dapatkah  menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi? Ya, hal itu dapat terjadi karena kutub-kutub magnet memiliki sifat tertentu, yaitu:
a.         Dua kutub magnet yang sejenis bila didekatkan akan saling tolak menolak.
b.         Dua kutub magnet yang berlawanan jenis bila didekatkan akan saling tarik-menarik.

G.  SIFAT-SIFAT MAGNET

Adapun sifat-sifat magnet antara lain:
           Sifat pertama dari Magnet itu hanya mampu untuk menarik benda-benda tertentu yang terdapat dalam jangkauan kekuatannya, artinya tidak semua benda dapat ditarik.
           Magnet tersebut juga memiliki sifat yang diketahui terbagi dua jenis kutub antara lain kutub utara serta juga kutub selatan.
           Pada saat kutub yang sama dipertemukan atau juga didekatkan maka akan terjadi adalah sifat saling tolak menolak. namun tetapi, apabila kutub itu berbeda, maka yang terjadi adalah sifat saling tarik menarik.
           Gaya Magnet tersebut dapat menembus benda, pada saat akan semakin kuat maka gaya magnet tersebut juga akan semakin kuat sehingga akan dapat menarik suatu benda.
Sifat kemagnetan tersebut dapat hilang atau juga melemah disebabkan karena adanya beberapa penyebab. contoh apabila terus menerus jatuh, terbakar, dll.
Medan Magnet tersebut juga akan membentuk Gaya Magnet. Selain dari itu juga akan semakin dekat dengan benda Magnet, medan magnetnya itu akan semakin rapat, selain dari itu juga magnetnya pun akan semakin besar.

H. BENDA-BENDA BERDASARKAN SIFAT  KEMAGNETANNYA

Berdasarkan dari kemagenetannya benda, maka dalam magnet dapat dibedakan menjadi dua jenis antara lain: .

           Benda Non Magnetik

Benda-benda tersebut terbagi dalam dua kelompok diantaranya:
Diamagnetik,merupakan benda yang menolak magnet. Maksud dari hal tersebut ialah bahwa DiamagnetiK ini benda ini tidak mampu untuk ditarik oleh magnet. contohya seperti emas, merkuri, seng, dll.Paramagnetik, merupakan suatu benda yang dapat ditarik oleh magnet kuat, contohnya seperti alumunium, tembaga, platina, dll.

           Benda Magnetik (Feromagnetik )

Feromagnetik merupakan suatu benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet. Sehingga benda magnetik yang bukan magnet itu mampu utnuk diolah kedalam bentuk magnet. namun tetapi, perlu digaris bawahi bahwa benda tersebut memiliki tingkat kesulitan tersendiri. contohnya magnet dalam hal ini misalnya besi, nikel, baja dll.

3.Macam-Macam Bentuk Magnet
Dibawah ini merupakan bentuk-bentuk dari magnet untuk saat ini, terdapat banyak sekali macam-macam dari bentuk magnet. Bahkan juga bentuk-bentuk dari magnet tersebut tidak lain dibuat untuk tujuan serta juga kegunaan yang berbeda-beda. Tapi, terdapat bentuk-bentuk Magnet yang sering sekali dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari serta juga yang sering dipergunakan. Secara umum, terdapat 5 bentuk tetap magnet yakni

           Magnet Jarum,
           Magnet Batang,
           Magnet U (Magnet Ladam),
           Magnet Cincing dan
           Magnet Silinder.

Cara Membuat Magnet

Untuk dapat membuat magnet ada caranya tersendiri, bagaimana cara membuat magnet ? untuk itu langsung saja kita cari tahu cara pembuatan magnet dibawah ini.
1.Digosok secara searah dengan magnet
Contohnya besi yang tadinya tidak mempunyai medan magnet bisa dijadikan magnet dengan menggunakan cara digosok secara searah dengan ujung magnet tetap.
2. Dengan Menggunakan Cara Dialiri Arus Listrik Yang Searah.
Contohnya besi yang akan dijadikan magnet dengan menggunakan cara dialiri arus listrik yang searah dan kemudian besi dililit dengan menggunakan kawat kemudian dihubungkan dengan batu baterai. Yang akan menjadi magnet elementer yang ada pada besi dan akan dipengaruhi arus listrik DC yang dihasilkan oleh baterai dan kemuadian akan menjadi magnet elementer yang searah dan teratur.
3.         Dengan Menggunakan Induksi Magnet
Contohnya besi bisa dijadikan magnet dengan cara induksi. Dengan menggunakan cara besi diletakan dekat dengan magnet tetap, maka akan menyebabkan magnet elementer yang ada pada besi dipengaruhi oleh magnet tetap yang bisa menjadikan magnet elementer menjadi teratur dan mengarah pada satu arah



DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-magnet/
https://id.wikipedia.org/wiki/Magnet.
https://pendidikan.co.id/pengertian-magnet-sifat-bentuk-jenis-dan-teorinya/#Sifat-Sifat_Magnet.
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2016/09/pengertian-magnet-jenis-magnet-dan-sifat-magnet-lengkap.html.
https://kumpulantugasekol.blogspot.com/2014/06/jelaskan-pengertian-kutub-kutub-magnet.html.

 NAMA : Luiz wulang praimajangga
 NIM     : 19220006
PRODI : TEKNIK ELEKTRO




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

HPK TARUH DISINI

Iklan Bawah Artikel